CV Aja Nggak Cukup! Ini Cara Biar Lamaranmu Nggak Tenggelam di Lautan Kandidat

Kamu bisa punya CV terbaik se-LinkedIn, tapi kalau nggak ada yang buka, ya percuma. Yang kamu butuh sekarang bukan sekadar dokumen, tapi jalur manusia. Di dunia kerja sekarang, yang penting bukan siapa kamu, tapi siapa yang mau ngomongin kamu ke HR.

Banyak orang frustrasi saat lamar kerja. CV udah bagus, skill mumpuni, bahkan udah kirim ke puluhan perusahaan. Tapi hasilnya? Sepi.
Kenapa bisa begitu? Karena sistem rekrutmen modern bukan soal siapa paling keren di atas kertas, tapi siapa yang berhasil masuk radar orang dalam.

Di dunia rekrutmen modern, terutama di perusahaan besar, algoritma dan sistem internal seperti ATS (Applicant Tracking System) bisa menyaring ratusan CV dalam hitungan detik. Tapi ada satu jalur yang bisa memotong antrian itu, referral dari orang dalam.

Bukan mitos, bukan nepotisme. Menurut studi dari Jobvite (2023), pelamar yang mendapat referral memiliki peluang 4 kali lebih besar untuk dihubungi oleh HR dibandingkan pelamar biasa. Kenapa? Karena perusahaan lebih percaya rekomendasi dari karyawannya sendiri. Bahkan, banyak dari mereka memberikan bonus referral berupa uang tunai yang bisa mencapai jutaan rupiah kepada karyawan yang berhasil merekomendasikan kandidat yang diterima.

Jadi, strategi terbaik bukan cuma poles CV, tapi bangun jalur manusianya.
Lalu, gimana cara kamu bisa dapat referral itu?

  1. Tentukan posisi & perusahaan yang kamu incar (Misal: Digital Marketing di Shopee).

  2. Cari nama perusahaannya di LinkedIn, lalu buka tab “People”.

  3. Lihat siapa saja yang masih aktif bekerja di sana, terutama di departemen yang relevan.

  4. Kirim permintaan koneksi dengan pesan personal. Contoh:
    “Halo Kak Merry, saya Raisa saat ini sedang mencari peluang di bidang marketing. Saya tertarik dengan kultur kerja di Shopee, dan melihat Kakak bekerja di sana membuat saya ingin belajar lebih banyak. Boleh saya bertanya sedikit tentang pengalaman Kakak di sana?”

  5. Setelah obrolan terbuka, tawarkan CV kamu secara sopan, dan minta izin apakah mereka bersedia mereferensikan.

Jangan kecewa kalau satu-dua orang nggak membalas. Lanjut aja. Yang kamu cari bukan yang pertama membalas, tapi yang akhirnya bersedia merekomendasikan.

Nah, sebelum kamu kirim CV ke orang dalam, pastikan CV-mu beneran siap tempur. Jangan sampai CV-mu bagus menurutmu, tapi nggak relevan menurut HR.

Solusinya? Coba fitur Document Assessment dari Elwyn.ai untuk mengevaluasi CV, cover letter, dan dokumen lainnya.
Elwyn.ai juga punya:

  • Realistic Roleplay buat latihan interview beneran

  • Accurate feedback yang enggak basa-basi

  • Support multi-bahasa buat kamu yang siap kerja global

  • Personalisasi gaya belajar, cocok buat extrovert, introvert, sampai overthinker!

Kamu bisa upload dokumenmu, dan Elwyn akan bantu menilai relevansinya, kesesuaiannya dengan posisi, dan bahkan memberi feedback langsung, objektif, dan praktis.

Ingat, jangan cuma mikir gimana bikin CV cantik. Pikirkan juga siapa yang akan baca, dan siapa yang bisa bantu dorong CV kamu ke meja rekruter.

CV-mu penting, tapi koneksi manusialah yang bikin CV-mu dilirik.
Hari ini juga, jangan cuma scroll job portal. Buka LinkedIn-mu, cari orangnya, dan mulai percakapan pertamamu. Sebelum kamu kirim ke siapa pun, pastikan dokumenmu benar-benar siap.

Coba dulu ke
Elwyn.ai  lewat fitur Document Assessment. Siapa tahu, koreksi kecil hari ini, jadi undangan interview minggu depan. Kadang, satu "Iya, aku bantu referensikan ya" bisa mengubah hidupmu.

Next
Next

Not GPA Not Experience This is What Makes HR Immediately Take a Look