Sebelum Lo Nyesel Karena Gagal Interview: Mending Baca Ini Dulu
“Apa motivasi melamar kerja di sini?”
Pertanyaan simpel tapi punya efek besar di ruang interview. Ini bukan sekadar basa-basi dari HRD, melainkan tes seberapa serius kamu dengan posisi ini, dan apa yang bikin kamu beda dari pelamar lainnya.
Buat kamu yang lagi cari cara jawab yang jujur, tapi tetap strategis, yuk simak panduan lengkapnya di bawah ini. Bukan cuma teori tapi juga tips praktis biar kamu nggak sekadar jawab tapi juga menjual diri dengan elegan.
1. Jawab dengan jujur, jangan sekadar jagoan kata
Kunci pertama kejujuran. HRD bisa membedakan mana jawaban dari hati dan mana yang sekadar hafalan dari google.
Contoh:
“Saya tertarik karena posisi ini sesuai dengan skill komunikasi saya, dan saya ingin belajar lebih banyak tentang strategi pemasaran digital di industri FMCG.”
Jawaban ini jujur, tapi tetap menunjukkan arah. Jangan bilang “karena butuh kerja” meski mungkin itu kenyataan, tapi nggak harus diucap mentah-mentah.
2. Sambungkan jawabanmu ke visi perusahaan
Sebelum interview, cek dulu apa visi dan misi perusahaan itu? Setelah tahu, kamu bisa selipkan dalam jawabanmu sebagai bentuk keselarasan.
Contoh:
“Visi perusahaan untuk memperluas akses pendidikan sangat sejalan dengan pengalaman saya mengajar dan membuat konten edukatif. Saya ingin jadi bagian dari perubahan itu.”
Jadi bukan cuma tentang kamu, tapi tentang kontribusi kamu buat mereka.
3. Kasih bukti, jangan cuma janji
Motivasi kerja yang kamu sampaikan akan lebih kuat kalau disertai dengan pencapaian nyata.
Contoh:
“Di tempat kerja sebelumnya, saya ikut serta dalam tim yang berhasil meningkatkan engagement media sosial sebesar 200% dalam 3 bulan. Itu yang membuat saya semangat melamar posisi ini.”
Data, hasil, atau peran kamu dalam sebuah proyek bisa jadi pelengkap yang powerful.
4. Tunjukkan Kalau Kamu Punya Arah Jangka Panjang
HRD suka kandidat yang punya tujuan hidup, bukan yang asal nyemplung.
Contoh:
“Saya sedang membangun karier di bidang data analysis. Posisi ini akan memperkuat dasar saya, karena saya ingin nantinya fokus di bidang data-driven business decision.”
Jangan takut terlihat ambisius selama niat kamu realistis dan relevan, itu justru jadi nilai plus.
5. Sampaikan dengan sepenuh hati, tapi tetap profesional
Nada bicaramu penting. Nggak perlu menggebu-gebu atau berusaha jadi orang lain. Anggap saja kamu ngobrol dengan seseorang yang ingin tahu versi terbaik dari dirimu.
Tips :
Latih jawabannya
Senyum sewajarnya.
Tatap mata HRD (jika online lihat kamera)
Contoh jawaban motivasi melamar kerja
Berikut ini contoh jawaban yang bisa kamu adaptasi sesuai pengalaman pribadi:
Contoh 1 – Fresh Graduate:
“Saya baru lulus dari jurusan Teknik Informatika dan selama kuliah aktif mengerjakan proyek aplikasi sederhana. Saya tertarik melamar karena posisi ini memungkinkan saya belajar langsung di industri sekaligus mengembangkan kemampuan coding saya.”
Contoh 2 – Career Switcher:
“Setelah beberapa tahun bekerja di bidang administrasi, saya merasa tertarik untuk pindah ke customer experience karena saya menikmati berinteraksi dengan orang dan menyelesaikan masalah mereka. Perusahaan ini punya reputasi pelayanan yang kuat, dan saya ingin ikut andil di dalamnya.”
Contoh 3 – Experienced:
“Saya sudah 5 tahun berkecimpung di bidang HR, dan saya tertarik melamar karena perusahaan ini sedang mengembangkan sistem people analytics yang saya minati. Saya ingin berkontribusi dari sisi pengembangan SDM berbasis data.”
Kesimpulan:
Motivasi kerja bukan sekadar karena butuh penghasilan. HRD ingin tahu apakah kamu punya arah, niat, dan kontribusi nyata. Jawablah dengan jujur, relevan dengan visi perusahaan, dan disertai bukti. Dan yang terpenting, sampaikan dengan hati.
Mau latih jawaban interview bareng AI yang bisa kasih feedback otomatis dan realistis? Coba Elwyn.ai, teman sparring interview-mu yang siap bantu kapan pun kamu butuh.