Kamu Bisa Gagal Interview Cuma Karena Salah Jawab 1 Pertanyaan Ini
Pertanyaan tentang kekuatan dan kelemahan diri hampir selalu muncul saat interview kerja. Sekilas terlihat sederhana, tapi banyak kandidat justru terpeleset menjawabnya, ada yang terlalu jual diri, ada juga yang malah jadi minder.
Padahal, lewat pertanyaan ini HR ingin tahu dua hal penting:
Sejauh mana kamu mengenal diri sendiri, dan
Apakah kamu cocok untuk posisi yang dilamar.
Jadi, gimana cara menjawabnya dengan pintar tanpa terdengar scripted? Simak cara cerdas menjawab pertanyaan tentang kekuatan dan kelemahan diri lengkap dengan contohnya berikut ini:
1. Pilih kekuatan yang relevan dengan posisi yang dilamar
Banyak orang menyebut kekuatan secara umum seperti “saya orangnya teliti” atau “saya pekerja keras.” Tapi yang bikin kamu stand out adalah ketika kekuatan itu nyambung langsung dengan kebutuhan posisi.
Contoh:
“Saya memiliki kemampuan analisis data yang kuat. Saat bekerja sebagai marketing analyst, saya membantu tim mengidentifikasi trend penurunan engagement dan menemukan solusi yang meningkatkan performa kampanye sebesar 35% dalam 3 bulan.”
Kenapa ini cocok? Karena selain menyebut kekuatan, kamu juga menyambungkan langsung ke hasil nyata dalam konteks pekerjaan sebelumnya.
2. Jelaskan dengan contoh nyata bukan sekadar klaim
Kekuatan tanpa bukti itu seperti CV tanpa pengalaman = kurang meyakinkan. Jadi, lengkapi setiap pernyataan kamu dengan cerita nyata yang singkat dan padat.
Contoh:
“Salah satu kekuatan saya adalah kemampuan komunikasi. Saat menjadi koordinator event kampus, saya harus mengatur lebih dari 20 volunteer dengan latar belakang yang berbeda-beda. Dengan komunikasi yang jelas dan terbuka, event berjalan lancar dan dihadiri lebih dari 800 peserta.”
Tips: Gunakan struktur STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menyusun jawaban kamu.
3. Jujur saat menjawab kelemahan tapi tetap strategis
Mengakui kelemahan bukan berarti kamu “nggak layak kerja.” Justru, HRD akan menghargai kejujuran dan kesadaran dirimu. Tapi, jangan sembarang sebut kelemahan. Hindari hal yang berisiko bikin kamu dicoret langsung.
Contoh:
“Dulu saya mudah gugup saat harus presentasi di depan banyak orang. Tapi sejak ikut kelas public speaking dan rutin latihan, saya mulai lebih percaya diri. Bahkan sekarang saya sering jadi moderator di event internal kantor.”
Lihat polanya, jujur tapi menunjukkan bahwa kamu aktif memperbaiki diri.
4. Tunjukkan perkembangan dari kelemahan tersebut
Jangan berhenti di pengakuan, lanjutkan dengan cerita bagaimana kamu mengatasinya dan progres yang sudah dicapai. Ini menunjukkan kamu punya growth mindset.
Contoh:
“Saya sempat kesulitan mengatur waktu di awal-awal karier. Tapi sejak mulai menggunakan teknik time blocking dan aplikasi manajemen tugas seperti Notion, saya bisa menyelesaikan pekerjaan lebih efisien dan mengurangi lembur.”
5. Hindari kelemahan yang terlalu fatal untuk posisi yang dilamar
Kamu melamar posisi customer service tapi bilang “nggak sabaran”? Itu bisa jadi bumerang. Jadi, pastikan kelemahanmu tidak bertabrakan langsung dengan tuntutan pekerjaan.
Kalimat yang sebaiknya dihindari:
“Saya kurang suka berinteraksi dengan orang banyak.” (padahal kamu melamar posisi frontliner.)
Lebih baik:
“Saya cenderung perfeksionis, sehingga kadang butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas. Tapi sekarang saya belajar membedakan mana yang harus sempurna, mana yang cukup optimal.”
6. Fokus pada kelemahan yang bisa diperbaiki
HR tahu nggak ada orang sempurna. Tapi mereka ingin tahu: apakah kamu mampu berkembang? Maka, pilihlah kelemahan yang sifatnya masih bisa dilatih dan diperbaiki.
Contoh:
“Saya belum terbiasa dengan software desain seperti Canva atau Figma. Tapi sekarang saya sedang belajar lewat tutorial dan sudah mulai menggunakannya untuk keperluan presentasi tim.”
Hindari jawaban seperti:
“Saya orangnya moody.”
“Saya nggak bisa kerja di bawah tekanan.”
Itu terlalu umum dan sulit untuk dipoles.
Supaya gak grogi saat menjawabnya, coba latihan pakai Elwyn.ai
Sudah tau teorinya, tapi tetap nge-blank pas ditanya HR? Kamu gak sendirian. Untungnya sekarang ada Elwyn.ai, platform AI yang bantu kamu latihan interview seperti simulasi sungguhan. Apa aja keunggulannya?
Roleplay langsung seolah-olah kamu sedang diwawancara HR
Dapat evaluasi otomatis soal cara bicara, kejelasan jawaban, hingga gestur wajah
Bisa latihan kapan pun tanpa perlu janjian
Latihan pakai Elwyn.ai bikin kamu lebih siap dan percaya diri, tanpa takut salah ngomong. Apalagi pertanyaan tricky kayak "Apa kekuatan dan kelemahan kamu?" bisa jadi senjata kalau jawabnya pas.
Kesimpulan
Menjawab pertanyaan soal kekuatan dan kelemahan bukan soal menjilat atau merendahkan diri, tapi soal kesadaran dan strategi. Jujur, relevan, dan tunjukkan progres.
Kalau masih grogi?
Latihan aja dulu pakai Elwyn.ai. Biar pas interview beneran, kamu udah siap tampil sebagai versi terbaikmu.
Kalau kamu suka artikel ini, jangan lupa baca juga:
Gagal Interview kerja?Jangan Ulangi Kesalahan Ini
Rahasia Lolos Interview yang Jarang Dikasih Tau HR Akhirnya Terbongkar!
IPK 4 Tapi Bikin Bos Angkat Tangan! Kok bisa?